Rabu, 10 Februari 2016

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN IMPLIKASI TRANSKULTURAL DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN


MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN
                     IMPLIKASI TRANSKULTURAL DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN

 


DISUSUN OLEH      :
ROSALINDA (200.14.008)



DOSEN PEMBIMBING      :
1.      Drs. WIMPI
2.      TRILLIA., S.pd., M.Kes




PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2014/2015



                                                      
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-nya, makalah ini dapat di selesaikan. Makalah ini merupakan makalah tentang pengetahuan bagi mahasiswa/i Akper maupun para pembaca untuk bidang pengetahuan.
Makalah ini sendiri di buat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata kuliah Antropologi kesehatan dengan judul. “Implikasi transkultural dalam praktek keperawan”
Di dalam penulisan laporan ini,  penulis mendapat banyak bantuan dari pihak lain karena itu kritik serta saran  dari para pembaca sangat di perlukan demi kemajuan pada pembuatan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca serta institusi kesehatan.
Semoga Allah SWT dapat memberikan balasan yang setimpal atas bimbingan dan bantuan yang telah di berikan kepada penulis. Akhirnya penulis mengharapakan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin


Palembang,       November 2015



Penulis
  

  
  
                                                                          BAB I
  
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1). Antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu sumbangan pada pengemban pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya obstetri ginekologi sosial. Bentuk dasar sumbangan keilmuan tersebut berupa pola pemikiran, cara pandang atau bahkan membantu dengan paradigma untuk menganalisis suatu situasi kesehatan, berdasarkan perspektif yang berbeda dengan sesuatu yang telah dikenal para petugas kesehatan saat ini.
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, berbagai ilmu yang menunjang profesi sangat diperlukan guna mendukung tenaga kerja yang profesional. di dalam bidang kesehatan itu sendiri, khususnya perawat berbagai bidang ilmu yang mencakup bidangnya sangat penting untuk dikuasai dan dipahami. salah satunya yaitu antropologi kesehatan.
Hubungan antara budaya dan kesehatan  sangatlah erat hubungannya, sebagai salah satu contoh suatu masyarakat desa yang sederhana dapat bertahan dengan cara pengobatan tertentu sesuai dengan tradisi mereka. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandang tingkatannya. Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi juga membuat mereka mengerti tentang proses terjadinya suatu penyakit dan bagaimana meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut hubungannya dengan kesehatan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk membahas tentang hubungan ilmu Antropologi kesehatan dan penerapannya dalam ilmu keperawatan.

RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Pengertian antropologi?
2.      Pengertian ilmu antropologi kesehatan?
3.      Pengertian implikasi?
4.      Pengertian keperawatan?
5.      Bagaimana hubungan ilmu antropologi dengan ilmu kesehatan?


TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian antropologi.
2.      Untuk mengetahui pengertian ilmu antropologi kesehatan.
3.      Untuk mengetahui pengertian implikasi.
4.      Untuk mengetahui pengertian keperawatan.
5.      Untuk mengetahui bagaimana hubungan ilmu antropologi dengan ilmu kesehatan.


  

BAB II
PEMBAHASAN

IMPLIKASI ANTROPOLOGI DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN

2.1  PENGERTIAN ANTROPOLOGI

Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan kini, yang menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial dan ilmu hayati (alam), dan juga humaniora. Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal") atau secara etimologis antropologi berarti ilmu yang memelajari manusia.
Pengertian Antropologi menurut para ahli
David Hunter 
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
Koentjaraningrat 
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
William A. Haviland 
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Berdasarkan etimologinya
Kata antropologi berasal dari kata yunani “Antropo” yang berarti manusia dan “logy” atau “logos” berarti ilmu yang mempelajari tentang manusia
Menurut Ralfh L Beals dan Harry Hoijen : 1954: 2
antropologi adalah ilmu yang mempelajarai manusia dan semua apa yang dikerjakannya.
Tulian Darwin
The origin of spicies” Antropologi fisik berkembang pesat dengan melakukan penelitian-penelitian terhadap asal mula dan perkembangan manusia. Manusia asalnya monyet, karena makhluk hidup mengalami evolusi.Antropologi ingin membuktikan dengan melakukan berbagai penelitian terhadap kera dan monyet di seluruh dunia.
Menurut orang awam
Membicarakan Antropologi hanyalah berfikir tentang fosil-fosil. Memang pemikiran yang demikian tidak selamanya salah karena mempelajari fosil merupakan suatu cabang penelitian Antropologi. Arkheologi pada dasarnya berbeda dengan Antropologi, di mana sesungguhnya arkheologi merupakan salah satu cabang Antropologi
William A. Haviland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

Antropologi menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI)
Adalah ilmu tentang manusia khususnya tentang asal usul, aneka warna dsn bentuk fisik, adat istiadat dan kepercayaan pada masa lampau.

2.2  PENGERTIAN ANTROPOLOGI KESEHATAN

Hassan dan Prasad (1959):
Pada awal pendefinisian diusulkan bahwa antropologi kesehatan adalah cabang dari ilmu “ilmu mengenai manusia” yang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titik-tolak pandangan untuk memahami kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukum kedokteran (medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-social) dan masalah-masalah kesehatan manusia.



Hochstrasser dan Tapp (1970):
Antropologi kesehatan berkenaan dengan pemahaman biobudaya manusia dan karya-karyanya, yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan.
Lieban (1973):
 Antropologi kesehat-an mencakup studi tentang fenomena medis.
Fabrega (1972),
merumuskan bahwa pertanyaan antropologi kesehatan sebagai suatu yang:
1.      Menjelaskan berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan di dalam atau mempengaruhi cara-cara di mana individu-individu dan kelompok-kelompok terkena oleh atau berespons terhadap sakit dan penyakit.
2.      Mempelajari masalah-masalah ini dengan penekanan terhadap pola-pola tingkahlaku.
Secara umum
antropologi kesehatan  didefinisikan sebagai aktivitas formal antropologi yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.

2.3  PENGERTIAN IMPLIKASI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
  keterlibatan atau keadaan terlibat (nomina)
Contoh:
~ manusia sbg objek percobaan atau penelitian semakin terasa manfaat dan kepentingannya;
sumber: kbbi3
  yg termasuk atau tersimpul; yg disugestikan, tetapi tidak dinyatakan


Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan.
Macam-macam implikasi:
1.      Implikasi Teoritis
Pada bagian ini peneliti menyajikan gambar lengkap mengenai implikasi teoretikal dari penelitian ini.Bagian ini bertujuan untuk meyakinkan penguji pada mengenai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam teori-teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian, tetapi juga implikasinya bagi teori-teori yang relevan dengan bidang kajian utama yang disajikan dalam model teoretis.
2.      Implikasi Manajerial
Pada bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini.Implikasi manajerial memberikan kontribusi praksis bagi manajemen.
3.      Implikasi Metodologi
Bagian ini bersifat opsional dan menyajikan refleksi penulis mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitiannya.Misalnya pada bagian ini dapat disajikan penjelasan mengenai bagian-bagian metode penelitian mana yang telah dilakukan dengan sangat baik dan bagian mana yang relatif sulit serta prosedur mana yang telah dikembangkan untuk mengatasi berbagai kesulitan itu yang sebetulnya tidak digambarkan sebelumnya dalam literatur mengenai metode penelitian. Peneliti dapat menyajikan dalam bagian ini pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam penelitian lanjutan atau penelitian lainnya untuk memudahkan atau untuk meningkatkan mutu dari penelitian

2.4  PENGERTIAN KEPERAWATAN MENURUT PARA AHLI
Pengertian Proses Keperawatan Menurut Yura Walsh (1978):
 Proses keperawatan adalah langka-langkah sistematis untuk menentukan dan merencanakan penyelesaian masalah klien; lalu mengimplementasikan dan mengevaluasi apakah rencana yang dibuat cukup efektif dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.
Pengertian Proses Keperawatan Menurut Wolf, Weitzel, dan Fuerst (1979):
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan penetapan, perencanaan, dan pelaksanaan pelayanan keperawatan untuk membantu klien dalam mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin.
Pengertian Proses Keperawatan Menurut Depkes RI dan JICA (1982):
Proses keperawatan adalah suatu proses penilaian masalah yang dinamis dalam usaha memperbaiki atau memelihara pasien (klien) sampai ke taraf optimum melalui suatu pendekatan yang sistematik untuk mengenal dan membantu pemenuhan kebutuhan khusus klien.
Pengertian Proses Keperawatan Menurut Yura Walsh (1983):
Proses keperawatan adalah suatu tahapan desain tindakan untuk memenuhi tujuan keperawatan. Tahapannya meliputi tindakan mempertahankan kesehatan klien dalam keadaan optimal.
Pengertian Proses Keperawatan Menurut Gordon (1994):
Proses keperawatan adalah suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah.
Pengertian Proses Keperawatan Menurut Potter dan Perry (1997):
Proses keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang membuat perawat dapat merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan. Tahapannya meliputi: pengkajian diagnosis keperawatan, perencanaan (termasuk identifikasi hasil yang diperkirakan), implementasi, dan evaluasi.
Pengertian Proses Keperawatan Menurut Carpenito dan Moyet (2007):
 Proses keperawatan adalah teknik pemecahan masalah yang meliputi: pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

2.5 HUBUNGAN ILMU ANTROPOLOGI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN EKOLOGI KEPERAWATAN
Para antropolog kesehatan pada masa kini (khususnya di Amerika) bekerja di fakultas-fakultas kedokteran, sekolah perawat, di bidang kesehatan masya-rakat, di rumahsakit-rumahsakit dan depertemen-departemen kesehatan, serta di jurusan-jurusan antropologi pada universitas umum.
Mereka melakukan penelitian dalam topik-topik seperti manusia, anatomi, pediatri, epidemiologi, kesehatan jiwa, penyalahguna- an obat, definisi mengenai sehat dan penya-kit, latihan petugas kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan rumah-sakit,hubungan dokter-pasien, dan proses mem-perkenalkan sistem kesehatan ilmiah kepada masyarakat masyarakat yang semula hanya mengenal sistem kesehatan tradisional.

Konsep-konsep Penting dalam Antropologi Kesehatan dan Ekologi keperawatan

        SISTEM adalah Agregasi atau pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh beberapa bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit yang berbeda, yang dikombinasikan sedemikian rupa oleh alam atau oleh seni sehingga membentuk suatu keseluruhan yang integral dan berfungsi, beroperasi atau bergerak dalam satu kesatuan.
·         SISTEM SOSIAL-BUDAYA ATAU KEBUDAYAAN adalah keseluruhan yang integral dalam interaksi antar manusia.
·         EKOSISTEM adalah suatu interaksi antar kelompok tanaman dan satwa dengan lingkungan non hidup mereka (Hardesty 1977;289)
Dalam membicarakan Antropologi Kesehatan dan Ekologi, saya akan menitikberatkan pembahasan pada:
*       Hubungan, bentuk dan fungsi kesehatan dan penyakit dari pandangan lingkungan dan sosial-budaya.
*      Masalah dinamika dari konsekuensi hubungan, bentuk dan fungsi dari kesehatan dan penyakit dengan pendekatan ekologis dan sosial-budaya.
Hubungan Antropologi Kesehatan dengan Ekologi dalam praktek keperawatan Hubungan manusia dengan lingkungan, dengan tingkahlakunya, dengan penyakitnya dan cara-cara dimana tingkahlakunya dan penyakitnya mempengaruhi evolusi dan kebudayaannya selalu melalui proses umpan-balik. Pendekatan ekologis merupakan dasar bagi studi tentang masalah-masalah epidemiologi, cara-cara dimana tingkahlaku  individu dan kelompok menentukan derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang berbeda-beda dalam populasi yang berbeda-beda.  Sebagai contoh pada penyakit malaria  ditemukan pada daerah berikilim tropis dan subtropis sedangkan pada daerah beriklim dingin tidak ditemukan penyakit ini, juga pada daerah diatas 1700 meter diatas permukaan laut malaria tidak bisa berkembang.
Contoh lain, semakin maju suatu bangsa, penyakit yang dideritapun berbeda dengan bangsa yang baru berkembang. Penyakit-penyakit infeksi seperti malaria, demam berdarah, TBC, dll pada umumnya terdapat pada negara-negara berkembang, sedangkan penyakit-penyakit noninfeksi seperti stress, depresi, kanker, hipertensi umumnya terdapat pada negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang berbeda pada kedua kelompok tersebut.
Kelompok manusia beradaptasi dengan lingkungannya dan manusia harus belajar mengeksploitasi sumber-sumber yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya. Interaksi ini dapat berupa sosial psikologis dan budaya yang sering memainkan peranannya dalam mencetuskan penyakit. Penyakit adalah bagian dari lingkungan hidup manusia. Contoh penyakit Kuru (lihat Foster/Anderson, hal 27-29:’MISTERI KURU’).

Paleopatologi

Paleopatologi adalah studi mengenai penyakit-penyakit purba. Para ahli peleopatologi melakukan studi pada tulang-tulang manusia purba, kotoran, lukisan pada dinding, patung, mumi, dan lain lain untuk menemukan penyakit-penyakit infeksi pada manusia purba. Studi untuk mengetahui penyakit manusia purba dari fosil-fosil ini, pada umumnya hanya terbatas hanya mengetahui pada penyakit-penyakit yang menunjukkan buktinya seperti pada tulang-tulang yang dapat diidentifikasi. Sebagai contoh kerusakan atau abses pada tulang sebagai akibat dari siphilis, TBC, frambosia, osteomilitus, poliomilitis, kusta, dan penyakit-penyakit yang sejenisnya adalah penyakit infeksi yang dapat dikenali.
Banyak penyakit-penyakit modern yang tidak terdapat pada penduduk purba, bukan berarti manusia purba lebih sehat dari manusia modern tetapi bahwa sakitnya manusia purba disebabkan oleh jenis-jenis patogen dan faktor lingkungan yang jumlahnya lebih sedikit dari yang dialami oleh manusia modern. Misalnya penyakit campak, rubella, cacar, gondong, kolera dan cacar air mungkin tidak terdapat di zaman purba.
Dapat disimpulkan bahwa paleopatologi atau studi mengenai penyakit purba, sangat banyak berhubungan dengan lingkungan untuk menemukan penyakit-penyakit purba.

Epidemiologi

Epidemiologi berkenaan dengan distribusi, tempat dan prevalensi atau terjadinya penyakit, sebagaimana yang dipengaruhi oleh lingkungan alam atau lingkungan ciptaan manusia serta oleh tingkah laku manusia. Variabel-variabel yang dipakai untuk melihat distribusi tempat dan prevalensi serta tingkah laku suatu penyakit adalah perbedaan umur, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, hubungan suku bangsa, kelas sosial, tingkahlaku individu, serta lingkungan alami. Faktor-faktor ini dan faktor lainnya berperanan penting dalam distribusi dan prevalensi berbagai penyakit. Contoh pemuda Amerika lebih banyak mengalami kecelekaan daripada wanita muda dan orang tua, perokok lebih banyak kena kanker paru-paru daripada bukan perokok, gondok lebih banyak menyerang penduduk pedalaman yang tinggal di daerah pegunungan daripada penduduk pantai yang bahan makannya kaya yodium.
Tugas seorang epidemiolog adalah bekerja untuk membuat korelasi-korelasi dalam hal insiden penyakit dalam usaha menetapkan petunjuk tentang pola-pola penyebab penyakit yang kompleks, atau tentang kemungkinan-kemungkinan dalam pengawasan penyakit (Clausen; 1963:142). Epidemiologi berusaha mencapai suatu tujuan yaitu meningkatkan derajat kesehatan, mengurangi timbulnya semua ancaman kesehatan.
Ahli antropologi lebih menaruh minat pada ciri epidemiologi dari penyakit-penyakit penduduk non Eropa dan Amerika, termasuk penyakit-penyakit psikologis yang disebabkan oleh struktur budaya yang dalam Antropologi Kesehatan disebut dengan istilah “Sindroma Kebudayaan Khusus” seperti “mengamuk” atau histeris. Selain itu, ahli antropologi juga menaruh minat pada studi-studi mengenai “Epidemiologi Pembangunan” yaitu mencari konsekuensi-konsekuensi kesehatan yang sering bersifat mengganggu terhadap proyek-proyek pembangunan.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan kini, yang menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial dan ilmu hayati (alam), dan juga humaniora. Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal") atau secara etimologis antropologi berarti ilmu yang memelajari manusia.
Antropologi kesehatan  didefinisikan sebagai aktivitas formal antropologi yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
Pengertian implikasi menurut KBBI adalah keterlibatan Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan.
Proses keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang membuat perawat dapat merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan. Tahapannya meliputi: pengkajian diagnosis keperawatan, perencanaan (termasuk identifikasi hasil yang diperkirakan), implementasi, dan evaluasi.
Mereka para antrolog nasional  melakukan penelitian dalam topik-topik seperti manusia, anatomi, pediatri, epidemiologi, kesehatan jiwa, penyalahguna- an obat, definisi mengenai sehat dan penya-kit, latihan petugas kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan rumah-sakit, hubungan dokter-pasien, dan proses mem-perkenalkan sistem kesehatan ilmiah kepada masyarakat-masyarakat yang semula hanya mengenal sistem kesehatan tradisional.

SARAN
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan olehnya itu penulis     mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai bahan ajar untuk penyusunan berikutnya.





DAFTAR PUSTAKA

Koertjaningrat. 1990. Antropologi sosial. Jakarta: PT. Dia Rakyat
Tim penyusun kamus pusat bahasa. 2005. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai pustaka
keperawatansemester1.blogspot.com/2011/05/antropologi-kesehatan.html
www.docstoc.com/docs/26447538/Teori-model-leningger
http://www.google.com/rnc.org/sosial budaya dan proyeksinya”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar