Rabu, 10 Februari 2016

MAKALAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN





DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

KETUA                     : ROSALINDA
WAKIL KETUA      : MUFHLI PRATAMA
ANGGOTA               :     1. NIRWANA
2. NOVI SUSANA
3. LEO PRAKOSO
 4.  ERSAN


DOSEN PEMBIMBING      :
1.      Inne Yelisni, M.Kep
2.      Maya Fadillah, M.Kes




PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2014/2015


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.     Definisi Sistem Informasi Kesehatan
Jika menyebut perkataan sistem kesehatan, ada dua pengertian yang terkandung didalamnya. Pertama, pengertian sistem. Kedua, pengertian kesehatan. Pengertian sistem banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang di pandang cukup penting adalah:
1.      Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan (Ryans).
2.      Sistem adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekarja sebagai sutu unit organik untuk mencapai keluaran yang di ingkan secara efektif dan efisien (jhon Mc Manama).
3.      Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang majemuk, dimana masing-masing bagian bekerja sama secara bebas dan terkait untuk mencapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang majemuk pula.
4.      Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Jika perhatikan keempat  pengertian sistem ini, segeralah terlihat bahwa pengertian sistem secara umum dapat dibedakan atas dua macam yakni:

1.      Sistem sebagai suatu wujud
Suatu sistem disebut sebagai suatu wujud(entity), apabila bagian-bagian atau elemen-elemen yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu wujud yang ciri-cirinya dapat didiskripsikan dengan jelas. Tergantung dari sifat bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk sistem maka sistem sebagai suatu wujud dapat dibedakan atas dua macam:
a.       Sistem sebagai suatu wujud yang konkrit
Pada bentuk ini, sifat dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk sistem adalah konkrit dalam arti dapat ditangkap oleh pancaindra. Contohnya adalah suatu mesin yang bagian-bagia atau elemen-elemennya adalah berbagai unsur suku cadang.

b.sistem sebagai suatu wujud yang abstrak
pada berikut ini, sifat dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk sistem adalah abstrak dalam arti tidak dapat ditangkap oleh panca indra. Contohnya adalah sistem kebudayaan yang bagian-bagian atau elemen-elemennya adalah berbagai unsur budaya.

2. sistem sebagai suatu metoda
Suatu sistem disebut sebagai suatu metoda (method) apabila bagian-bagian atau elemen-elemen yang berhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu metoda yang dapat di pakai sebagai alat dalam melakukan pekerjaan administrasi. Contohnya adalah sistem pengawasan yang bagian-bagian atau elemen-elemen pembentuknya adalah berbagai peraturan.
           
Pemahaman sistem sebagai suatu metoda berperan besar dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu sistem. Populer dengan sebutan pendekatan sistem (sistem approach) yang pada akhir-akhir ini banyak di manfaatkan pada pekerjaan administrasi.
Sedangkan pengertian kesehatan, sebagaimana yang telah diuraikan banyak pula macamnya. Sebagai suatu cita-cita,pengertian yang di anut umumnya yang dirumuskan oleh  WHO (1947) yakni yang menunjukan pada keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang tidak terbatas padabebas dari penyakit atau kelemahan saja. Sedangkan sebagai suatu pedoman dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pengertian yang dianut umumnya yang dirumuskan oleh white(1977) yakni yang menunjukan pada keadaan dimana seseorang ketika diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan.
Penertian sistem kesehatan adalah gabungan pengertian sistem dengan pengertian kesehatan. Untuk ini banyak rumusan pernah disusun. Salah satu diantaranya ialah yang dikemukakan oleh WHO(1984). Sistem kesehatan adalah kumpulan dari berbagai faktor yang komplek dan saling berhubungan yang terdapat dealam suatu negar, yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan perseoranagn, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat padasetiap saat yang dibutuhkan.
Untuk indonesia, pengertian tentang sistem kesehatan yang di kenal dengan nama sistem kesehatan nasional (SKN) telah ditetapkan melalui SK mentri kesehatan RI No.99a/Men.Kes/SK/III/1982. Sistem keswehatan nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam pembukaan undana-undang dasar 1945.

      CIRI-CIRI SISTEM
Sesuatu disebut sebagai sistem, apabila ia memiliki beberapa ciri pokok sistem. Ciri-ciri pokok yang dimaksud banyak macamnya, yang jika di sederhanakan dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Elias M. Awad (1979)
Oleh Elias M. Awad, ciri-ciri sistem dibedakan atas lima macam yakni:
a)      Sistem bukanlah sesuatu yang berada diruang hampa, melainkan selalu berinteraksi dengan lingkungan. Tergantung dari pengaruh interaksi dengan lingkungan tersebut, sestem dapat dibedakan atas dua macam. Pertama, bersifat terbuka, apabila interaksi dengan lingkungan, mempengaruhi sistem. Kedua, bersifat tertutup, apabila interaksi degan lingkungan, tidak mempengaruhi sistem.
b)      Pada sistem yang bersipat terbuka, berbagai pengaruh yang diterima dari      lingkungan yang dimanfaatkan oleh sistem yang lebih menyempurnakan sistem. Pemanfaatan yang seperti ini memang dimungkinkan, karena didalam sistem terdapat mekanisme penyesuaian diri, yang antara lain karena adanya unsur umpan balik (feed back).
c)      Sistem mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri, yang antara lain juga disebabkan karena di dalam sistem terdapat unsur umpan balik (feed back).
d)     Sistem terbentuk dari dua atau lebih subsistem, dan setiap subsistem terdiri dari dua atau lebih subsistem lain yang lebih kecil, demikian seterusnya.
e)      Antara satu subsistem dengan subsistem lainnya terdapat hubungan yang saling tergantung dan mempengaruhi. keluaran suatu susistem misalnya, menjadi masukan bagi subsistem lain yang terdapat dalam sistem.
f)       Sistem mempunyai tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Pada dasarnya tercapainya tujuan atau sasaran ini adalah sebagai hasil kerja sama dari berbagai subsistem yang terdapat dalam sistem.
2.      A Shode dan Voich Jr(1974)
Oleh Shode dan Voich, ciri-ciri sistem dibedakan atas enam macam yakni:
a)      Sistem mempunyai tujuan dan karena itu semua perilaku yang ada pada sistem pada dasarnya bermaksud mencapai tujuan tersebut (purposive behavior).
b)      Sistem sekalipun terdiri dari berbagai bagian atau elemen, tetapi secara keseluruhan merupakan suatu yang bulat dan utuh (wholism) jauh melebihi kumpulan bagiam atau elrmen tersebut.
c)      Berbagai bagian atau  elemen yang terdapat dalam sistem saling terkait, berhubungan serta berinteraksi.
d)     Sistem bersipat terbuka dan selalu berinteraksi  dengan sistem lain yang lebih luas, yang biasanya disebut dengan lingkungan.
e)      Sistem mempunyai kemampuan transformasi, artinya mampu mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Dengan perkataan lain, sistem mampu mengubah masukan menjadi keluaran.
f)       Sistem mempunyai mekanisme pengendalian, baik dalam rangka menyatukan berbagai bagian atau elemen, atau dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran.

Jika diperhatikan kedua pendapat tentang ciri-ciri sistem yang seperti ini, segeralah mudah dipahami bahwa uraian yang di sampaikan pada dasarnya tidak banyak berbeda. Kedua uraian tentang ciri-ciri sistem tersebut, jika disederhanakan dapat dibedakan atas empat macam saja:
1)      Dalam sistem terdapat bagian atau elemen yang satu sama lain saling berhubungan dan mempengaruhi yang kesemuanya membentuk satu kesatuan, dalam arti semuanya berfungsi untuk mencapai tujuan yang sama yang telah ditetapkan.
2)      Fungsi yang diperankan oleh masing-masing bagian atau elemen yang membentuk satu kesatuan tersebut adalah dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
3)      Dalam melaksanakan fungsi tersebut, semuanya bekerjasama bebas namun terkait, dalam arti terdapat mekanisme pengendalian yang mengarahkannya aagar tetap berfungsi sebagaiman yang telah direncanakan.
4)      Sekalipun sistem merupakan satu kesatuan yang terpadu, bukan berarti ia tertutup terhadap lingkungan.
Jika ditinjau dari sejarah perkembangan ilmu administrasi, konsep sistem memang relatif masih baru. Konsep ini muncul sebagai reaksi terhadap teori administrasi klasik yang terlalu menekankan pentingnya pembagian tugas (job description) dalam melaksanakan suatu program. Menyadari bahwa suatu organisasi pada dasarnya di bentuk oleh sekelompok manusia yang saling berinteraksi, maka munculah teori berhubungan manusia serta teori perilaku yang merupakan dasar dari teori sistem. Teori ini pertama kali diperkenalkan  oleh Chester I. Bernard dan kemudian dikembangkan oleh Ludwig von Bertalanffy. sebagai akibat beberapa kelebihan dari teori sistem, maka teori ini makin banyak dipergunakan, termasuk dalam bidang administrasi kesehatan.






                        UNSUR SISTEM
                        Jika disederhanakan dapat dikelompokan dalam enam unsur saja yakni:
1)      Masukan
Masukan (infut) kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang di perlukan untuk dapat befungsinya sistem tersebut.
2)      Proses
Proses (process) adalah kumpulanbagian atau eleman yang terdapat dalam sistem dan yang berfungi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
3)      Keluaran
Keluaran (outpot) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem.

4)      Umpan balik
Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
5)      Dampak
Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluarga suatu sistem.
6)      Lingkungan
Lingkungan (environment) adalah dunia diluar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.

                        BENTUK POKOK SISTEM KESEHATAN
Bentuk pokok sistem kesehatan antara satu negara dengan negara lainnya sangat bervariasi, karena kesemuanya tergantung dari berbagai faktor yang mempengaruhi sistem kesehatan itu sendiri. Faktor-faktor yang dimaksud banyak macamnya, beberapa diantaranya yang terpenting ialah:
1.      Peranan unsur pembentuk sistem kesehatan
Terbentuknya sistem kesehatan pada dasarnya ditentukan oleh tiga unsur utama yakni:


a)      Pemerintah
Yang dimaksud dengan pemerintah (policy maker) disini ialah yang bertanggung jawab dalam merumuskan berbagai kebijakan pemerintah,termasuk kebijakan kesehatan.
b)      Masyarakat
Yang dimaksud masyarakat (healt consumer) disini ialah mereka yang memanfatkan jasa pelayanan kesehatan.
c)      Penyedia pelayanan kesehatan
Yang dimaksud dengan penyedia pelayanan kesehatan (healt provider) disini ialah yang bertanggung jawab secara langsung dalam menyelenggarakan upaya kesehatan.

2.      Pemanfaatan sumber , tata cara dan kesanggupan
Terlepas dari sampai seberapa jauh besarnya peranan pemerintah atau swasta dalam sistem kesehatan, sebenarnya dalam menyelenggarakan setiap upaya kesehtan, dimanfaatkan berbagai sumber tata cara dan kesanggupan yang di miliki.
3.      Unsur pokok sistem kesehatan
Mengabaikan peranan dari unsur pembentuk sistem kesehatan dan ataupun pemanfaatn kemajuan ilmu dan teknologi yang di miliki, sebenarnya suatu sistem kesehatan yang baik harus memenuhi tiga syarat, yakni;
a)      Organisasi pelayanan
Suatu sistem kesehatan yang baik harus memiliki kejelasan dalam upaya kesehatannya(organization of serrvices).kejelasan disini yang dimaksudkan menunjuk kepada jenis, bentuk, jumlah, penyebaran,jenjang serta hubungan antara satu upaya kesehatan lainnya.
b)      Organisasi pembiayaan
Suatu sistem kebiasaan yang baik haruslah memiliki kejelasan dalam pengorganisasian pembiayaan kesehatannya (organization of  finances).kejelasan yang dimaksudkan disini menunjuk pada jumlah, penyebaran, pemanfaatan serta mekanisme pembiayaan upaya kesehatan yang berlaku.
c)      Mutu pelayanan dan kesehatan
Syarat terakhir yang harus di penuhi oleh suatu sistem kesehatan yang baik ialah terjaminnya mutu pelayanan dan pembiayaan kesehatan (quality of services and finances). Mutu yang dimaksud disini ialah disatu pihak, yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap kesehatan, dan pihak lain yang sesuai pula dengan situasi dan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
4.      Subsistem dalam sistem kesehatan
Karena mutu pelayanan dalam dasarnya termasuk dalam organisasi pelayanan dan mutu pembiayaan termasuk pula dalam organisasi pembiayaan dan masing-masing dapat berdiri sendiri,maka dalam praktek sehari-hari sistem kesehatan sering dibedakan atas dua subsistem saja, yakni;


a)      Subsistem pelayanan kesehatan
Adapun yang dimaksud dengan subsistem pelayanan kesehatan disini ialah yang menunjuk kepada kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai upaya kesehatan yang diselenggarakan dalam satu negara.
b)      Subsistem pembiayaan kesehatan
Adapun yang dimaksud dengan subsistem pembiayaan kesehatan disini ialah yang menunjuk kepada kesatuan yang utuh dan terpadu dari pembiayaan upaya kesehatan yang berlaku dalam suatu negara.
Tujuan Sistim Informasi Kesehatan
Tujuan dari dikembangkannya sistim informasi kesehatan adalah:
1.      Sistim informasi kesehatan (SIK) merupakan subsistem dari Sistim Kesehatan Nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan keputusan di setiap jenjang adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti Rumah Sakit ataupun Puskesmas
2.      Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk-bentuk Sistem Informasi Kesehatan (SIK), dengan tujuan dikembangkannya berbagai bentuk SIK tersebut adalah agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui sistem pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi.
 IV.   Manfaat Sistim Informasi Kesehatan
World Health Organisation (WHO) menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan mempunyai beberapa manfaat antara lain:
1.      Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya
2.      Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
Adapun manfaat adanya sistim informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya:
1.      Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan
2.      Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat
3.      Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara terstruktur)
V.     Perkembangan
Perkembangan informasi kesehatan di Indonesia telah mengalami tiga pembagian masa sebagai berikut:
1.      Era manual (sebelum tahun 2005)
2.      Era transisi (tahun 2005 – 2011)
3.      Era komputerisasi (mulai tahun 2012)
Masing-masing era sistim informasi kesehatan memiliki karakteristik yang berbeda sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang disebut dengan Sistim Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistim Informasi Kesehatan berbasis Generik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik (computerized)
2.      Input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan
3.      Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan satu kali)
4.      Akurat, tepat, hemat sumber daya (efisien) dan transparan. Terjadi pengurangan beban kerja sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat.
Dalam perkembangannya sistim informasi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi dua (berdasarkan pada karakteristik integrasi sistim informasi), yaitu:
1.      Sistem informasi yang mempunyai derajat integritas internal yang tinggi
1.      Sistim informasi rekam medis elektronik
2.      Sistim informasi manajemen dokumen
3.      Sistim informasi farmasi
4.      Sistim informasi geografis
5.      Sistim pendukung pengambilan keputusan kesehatan
6.      Sistim informasi eksekutif
7.      Data warehouse dan datamining
2.      Sistem informasi yang mempunyai derajat integrasi eksternal yang tinggi
1.      Telemedicine
2.      Internet, intranet, ekstranet
3.      Sistem informasi kesehatan publik.
1.      Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawatan
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM Keperawatan antara lain :
a.      Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American Nursing Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan standar pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome Clasification (NOC) dengan model skoring.
b.      Standart Operating Procedure (SOP)
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail dari NIC.
c.       Discharge Planning
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem, discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang.
d.      Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
e.       Penghitungan angka kredit perawat.
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian, mingguan atau bulanan.

Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan keperawatan.


f.       Daftar NIC terbanyak
Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing diagnosa keperawatan yang ada.
g.      Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.
h.      Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.
i.        Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.
j.        Daftar SAK 
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.
k.      Presentasi Kasus On Line
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan on line ketika pasien masih di rawat
l.        Mengetahui Jasa Perawat
Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat mengetahui jasa tindakan yang dilakukannya.
m.    Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat Manajemen perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah melakukan aktifitas keperawatan apa
n.      Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-masing pasien.


o.      Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat
Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN atau Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah seorang pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum
.
2.       Hal Yang Disiapkan Dalam Penerapan SIM Keperawatan
            Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan SIM Keperawatan ialah :
a.      Hard Ware
1.      Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing ruang implementasi, yang terhubung dengan jaringan.
2.      Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah dibuat..
3.      Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan data-data saat penglkajian di samping pasien. Dengan menggunakan Note Book diharapkan pengkajian menjadi valid.
4.      WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan Note Book dengan jaringan, sehingga tidak mengunakan kabe, tapi dengan wireless.
b.      Soft Ware
      Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan perawat.
c.       Brain Ware
Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah gagap teknologi, tidak percaya diri dengan membawa Note Book ke hadapan pasien, merasa repot dan lain-lain akan menjadi faktor penentu yang cukup signifikan bagi keberhasilan penerapan SIM Keperawatan.
d.      Skill
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa diabaikan, mengingat standar yang dipakai adalah standar internasional. Bahasa label dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.

BAB III
  KESIMPULAN
 KESIMPULAN

Sistem :
Sekumpulan komponen yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan
Sistem Informasi :
Sekumpulan komponen yang bekerja sama untuk menghasilkan suatu informasi fakta (data)
Sistem Informasi Kesehatan
Sekumpulan komponen yang bekerja sama menghasilkan informasi (fakta/data) untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan

Adapun landasan hukum tentang sistem kesehatan yang di kenal dengan nama sistem kesehatan nasional (SKN) telah ditetapkan melalui SK mentri kesehatan RI No.99a/Men.Kes/SK/III/1982

SARAN
Profesi keperawatan perlu mengembangkan system informasi dan pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan system informasi manajemen kesehatan.

















DAFTAR PUSTAKA
Azwar, azrul.1996.pengantar administrasi kesehatan;jakarta: binarupa aksara
Nursalam.2001. proses dokumentasi keperawatan. Surabaya: salemba medika
Swanburg, russel. 2000. Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan: jakarta: EGC
Tim. 2009. Dianosa keperawatan. Jakarta: EGC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar