BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan
dari penyakit pada tonsil
dan adenoid termasuk penyakit yang paling banyak
ditemukan pada populasiumum. Keluhan seperti nyeri tenggorokan, infeksi saluran
pernapasan bagian atas yang sering disertai dengan masalah pada telinga, adalah
jumlah terbesardari pasien yang dating berkunjung
ke pelayanan kesehatan terutama anak-anak. Keluhan-keluhan infeksi
saluran pernafasan atas,
sakit tenggorok dan penyakit-penyakit telinga
dapat disebabkan oleh karena
gangguan dari tonsil dan
adenoid. Cincin Waldeyer
yang tersusun dari
jaringan limfoid berperan sebagai daya
pertahanan lokal dan
surveilen imun. Seperti
halnya jaringan limfoid lain,
jaringan limfoid pada
cincin Waldeyer menjadi hipertrofi
pada masa kanak-kanak. Pada umur 5 tahun, anak mulai sekolah dan menjadi
lebih terbuka kesempatan untuk mendapat infeksi dari anakyang lain. Lokasi tonsil
pada saluran pernafasan
dan pencernaan menyebabkan
ia tidak jarang terkena
infeksi/menjadi sarang (fokal) infeksi, serta
bisa juga membesar dan
mengganggu proses menelan/pernafasan, sehingga
tonsilitis kronis tanpa diragukan
merupakan penyakit yang
paling sering dari
semua penyakit tenggorokan yang berulang. Radang kronis
yang terjadi pada
tonsil ini dapat
menimbulkan komplikasi-komplikasi baik komplikasi ke daerah sekitar atau
pun komplikasi jauh. Pengobatan pasti untuk tonsilitis kronis adalah pembedahan
pengangkatan tonsil.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Tonsilitis akut adalah peradangan
pada tonsil yang masih bersifat ringan. Radang tonsil pada anak hampir selalu
melibatkan organ sekitarnya sehingga infeksi pada faring biasanya juga mengenai
tonsil sehingga disebut sebagai tonsilofaringitis. ( Ngastiyah,1997 )
Tonsilitis merupakan inflamasi atau
pembengkakan akut pada tonsil atau amandel ( Reeves, Roux, Lockhart, 2001 ).
Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin
Waldeyer. Cincin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat di
dalam rongga mulut yaitu : tonsil faringeal ( adenoid ), tonsil palatina (
tosil faucial), tonsil lingual ( tosil pangkal lidah ), tonsil tuba Eustachius
( lateral band dinding faring /Gerlach’s tonsil ) ( Soepardi, Effiaty Arsyad,dkk,
2007 ).
Tonsilitis akut adalah radang akut
yang disebabkan oleh kuman streptococcus beta hemolyticus, streptococcus
viridans dan streptococcus pyogenes, dapat juga disebabkan oleh virus
(Mansjoer,2000).
Kesimpulan kami berdasarakan beberapa
pengertian diatas, tonsilitis merupakan suatu peradangan pada tonsil yang
disebabkan karena bakteri atau virus,prosesnya bisa akut atau kronis.
Tonsilektomi adalah suatu tindakan
pembedahan dengan mengambil atau mengangkat tonsil untuk mencegah infeksi
selanjutnya ( Shelov, 2004 ).
B.
ANATOMI FISIOLOGIS
Amandel atau tonsil merupakan
kumpulan jaringan limfoid yang banyak mengandung limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi. Tonsil terletak pada kerongkongan di belakang
kedua ujung lipatan belakang mulut. Ia juga bagian dari struktur yang disebut
Ring of Waldeyer ( cincin waldeyer ). Kedua
tonsil terdiri juga atas jaringan
limfe, letaknya di antara lengkung langit-langit dan mendapat persediaan
limfosit yang melimpah di dalam cairan yang ada pada permukaan dalam sel-sel
tonsil.
Tonsil terdiri atas:
1.
Tonsil fariengalis, agak menonjol keluar dari atas faring dan
terletak di belakang koana
2.
Tonsil palatina, dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa
lapisan tanduk.
3.
Tonsil linguais, epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk
Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar
ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut,
hidung, dan kerongkongan, oleh karena itu tidak jarang tonsil mengalami
peradangan. Peradangan pada tonsil disebut dengan tonsilitis, penyakit ini
merupakan salah satu gangguan Telinga Hidung & Tenggorokan ( THT ). Kuman
yang dimakan oleh imunitas seluler tonsil dan adenoid terkadang tidak mati dan
tetap bersarang disana serta menyebabkan infeksi amandel yang kronis dan
berulang (Tonsilitis kronis). Infeksi yang berulang ini akan menyebabkan tonsil
dan adenoid bekerja terus dengan memproduksi sel-sel imun yang banyak sehingga
ukuran tonsil dan adenoid akan membesar dengan cepat melebihi ukuran yang
normal. (Pearce,2006 ; Syaifuddin, 2006)
C. ETIOLOGI
Penyebab
tonsilitis bermacam – macam, diantaranya adalah yang tersebut dibawah ini yaitu
:
1.
Streptokokus Beta Hemolitikus
2.
Streptokokus Viridans
3.
Streptokokus Piogenes
4.
Virus Influenza
Infeksi
ini menular melalui kontak dari sekret hidung dan ludah ( droplet infections
)
D. PATOFISIOLOGI
Bakteri
dan virus masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas akan menyebabkan
infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui sistem limfa ke
tonsil. Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya
proses inflamasi dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat
keluar masuknya udara. Infeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan dan edema
pada faring serta ditemukannya eksudat berwarna putih keabuan pada tonsil
sehingga menyebabkan timbulnya sakit tenggorokan, nyeri telan, demam tinggi bau
mulut serta otalgia.
E. PATHWAYS
F. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala tonsilitis akut adalah :
1.
nyeri tenggorok
2.
nyeri telan
3.
sulit menelan
4.
demam
5.
mual
6.
anoreksia
7.
kelenjar limfa leher membengkak
8.
faring hiperemis
9.
edema faring
10.
pembesaran tonsil
11.
tonsil hiperemia
12.
mulut berbau
13.
otalgia ( sakit di telinga )
14.
malaise
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa
tonsilitis akut adalah pemeriksaan laboratorium meliputi :
1.
Leukosit : terjadi peningkatan
2.
Hemoglobin : terjadi penurunan
3.
Usap tonsil untuk pemeriksaan
kultur bakteri dan tes sensitifitas obat
H. KOMPLIKASI
Komplikasi
yang dapat muncul bila tonsilitis akut tidak tertangani dengan baik adalah :
1.
tonsilitis kronis
2.
otitis media
I.
PENATALAKSANAAN
Penanganan pada klien dengan tonsilitis akut adalah :
1.
penatalaksanaan medis
·
antibiotik baik injeksi maupun
oral seperti cefotaxim, penisilin, amoksisilin, eritromisin dll
·
antipiretik untuk menurunkan
demam seperti parasetamol, ibuprofen.
·
analgesik
2.
penatalaksanaan keperawatan
·
kompres dengan air hangat
·
istirahat yang cukup
·
pemberian cairan adekuat,
perbanyak minum hangat
·
kumur dengan air hangat
·
pemberian diit cair atau lunak
sesuai kondisi pasien
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN TONSILITIS
A.
PENGKAJIAN
1.
Identitas Pasien
2.
keluhan utama : sakit tenggorokan, nyeri telan,
demam dll
3.
riwayat penyakit sekarang :
4.
riwayat kesehatan lalu
5.
pengkajian umum
6.
pernafasan
7.
nutrisi
8.
aktifitas / istirahat
9.
keamanan / kenyamanan
B.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang mungkin
muncul pada tonsilitis akut adalah :
Diagnosa aktual
a.
nyeri berhubungan dengan
pembengkakan pada tonsil
b.
hipertermi berhubungan dengan
proses inflamasi pada faring dan tonsil
Diagnosa resiko
c.
resiko perubahan status nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan adanya anoreksia
Diagnosa potensial
d.
intoleransi aktifitas
berhubungan dengan kelemahan
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar