ASUHAN
KEPERAWATAN CA MAMMAE
A. Definisi
Carisionoma mammae merupakan
gamgguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel labnormal timbul dari
sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh
darah.
B. Anatomi
Kelenjar mammae (payudara) dimiliki
oleh kedua jenis kelamin. Kelenjar ini menjadi fungsional saat pubertas untuk
merespon estrogen pada perempuan dan pada laki-laki biasanya tidak berkembang.
Saat kehamilan kelenjar mammae mencapai perkembangan puncaknya dan berfungsi
untuk produksi susu (laktasi) setelah melahirkan bayi.
1. Struktur
Setiap
payudara merupakan elvasi dari jaringan glandular dan adipose yang tertutup
kulit pada dinding anterior dada. Payudara terletak diatas otot pektroralis
mayor dan melekat pada otot tersebut melalui selapis jaringan ikat. Variasi
ukuran payudara bergantung pada variasi jumlah jaringan lemak dan jaringan ikat
dan bukan pada jumlah glandular aktual.
a. Jaringan
glandular terdiri dari 15 sampai 20 lobus mayor, setiap lobus dialiri duktus laktiferusnya sendiri yang membesar
menjadi sinus lakteferus (ampula).
b. Lobus-lobus
dikeliling jaringan adipose dan dipisahkan oleh ligamen suspensiorium cooper
(bekas jaringan ikat fibrosa).
c. Lobus
mayor bersubdivisi menjadi 20 sampai 40 lobulus, setiap lobulus kemudian
bercabang menjadi duktus-duktus kecil yang berakhir di alveoli sekrestori.
d. Puting
memiliki kulit berpigmen dan berkerut membentang keluar sekitar 1 cm sampai 2
cm untuk membentuk aerola.
2. Suplai
darah dan aliran cairan limpatik payudara
a. Suplai
arteri kepayudara berasal dari arteri mamaria internal, yang merupakan cabang
arteri sublavia. Konstribusi tambahan berasal dari cabang arteri alsilari
toraks. Darah dialirkan dari payudara melalui vena dalam dan vena supervisiak
yang menuju vena kava superior.
b. Aliran
limfatik dari bagian sentrakl kelenjar mammae, kulit, puting, dan aerola adalah
melalui sisi lateral menuju aksila. Dengan demikian limfe dari payudara
mengalir melalui nodus limfe aksilar(sloane,2004)
A. Fisiologi
Payudara wanita mengalami tiga
jenis perubahan yang dipengaruhi oleh hormon. Perubahan pertama dimulai dari
masa hidup anak melalui masa pubertas sampai menopause. Sejak pubertas,
astrogen dan progesteron menyebabkan berkembangnya duktus dan timbul sinus. Perubahan
kedua, sesuai dengan daur haid. Beberapa hari sebelum haid, payudara akan
mengalami pembesaran maksimal, tegang, dan nyeri. Oleh karena itu pemeriksaan
payudara tidak mungkin dilakukan pada saat ini. Perubahan ketiga terjadi pada
masa hamil dan menyusui. Saat hamil payudara akan membesar akibat proliferasi
dari epitel dukus lobul dan duktus alveolus,sehingga tumbuh duktus baru. Adanya
sekresi hormon prolaktin memicu terjadinya laktasi, dimana alveolus
menghasilkan ASI dan disalurkan ke sinus
kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu (sjamsuhidajat, R,dan De
Jong, W.,2005)
B. Etiologi
a. Ca
payudara yang terdahulu terjadi malignitas
sinkron di payudara lain karena mammae adalah organ berpasangan.
b. Keluarga
diperkirakan 5% semua kanker adalah predisposisi keturunan ini,dikuatkan bila 3
anggota keluarga terkena carsioma mammae.
c. Kelainan
payudara (benigna) kelainan fibrokistik (benigna) terutama pada periode fertil,
telah ditunjukkan bahwa wanitanya menderita/ pernah menderita yang porliferatif
sedikit meningkat.
d. Makanan,
berat badan dan faktor resiko lain status sosial yang tinggi menunjukkan resiko
yang mengingat, sedangkan berat badan yang berlebihan pada hubungan dengan
kenaikan terjadi tumor yang berhubungan dengan estrgen pada wanita post menopouse.
e. Faktor
endokrin dan reproduksi grafiditas matur kurang dari 20 tahun dan graffiditas
lebih dari 30 tahun, menarche kurang dari 12 tahun.
f. Obat
anti konseotiva oral,penggunaan fil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12
tahun mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kanker.
C. PATOFISIOLOGI
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu
proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan
promosi:
a. Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan
genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan
genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa
berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi
tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan
genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan
sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan fisik menahunpun
bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
b. Fase Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi
akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya
keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
Kanker mammae merupakan penyebab utama kematian pada
wanita karena kanker (Maternity Nursing, 1997). Penyebab pasti belum diketahui,
namun ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana terjadinya keganasan pada
mammae, yaitu:
Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormone
estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi factor
pertumbuhan sel mammae (Smeltzer & Bare, 2002). Dimana salah satu fungsi
estrogen adalah merangasang pertumbuhan sel mammae .
Suatu penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda lebih jarang ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa hormone estrogenlah yang, menyebabkan kanker mammae pada manusia. Namun menarche dini dan menopause lambat ternyata disertai peninmgkatan resiko Kanker mammae dan resiko kanker mammae lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 30 tahun.
Suatu penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda lebih jarang ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa hormone estrogenlah yang, menyebabkan kanker mammae pada manusia. Namun menarche dini dan menopause lambat ternyata disertai peninmgkatan resiko Kanker mammae dan resiko kanker mammae lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 30 tahun.
Virus, Invasi virus yang diduga
ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada sel yang sedang
mengalami proliferasi.
Geneti
Kanker mammae yang bersifat
herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic” autosomal
dominan.
Penelitian tentang
biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17
mempunyai peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan.
mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2
biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat keluarga kanker mammae dan ovarium
(Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002).
Defisiensi imun
Defesiensi imun terutama limfosit
T menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi untuk
menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan
aktivitas antitumor. Gangguan proliferasi tersebut akan menyebabkan timbulnya
sel kanker pada jaringa epithelial dan paling sering pada system duktal.
Mula-mula terjadi hyperplasia sel dengan perkembangan sel atipikal. Sel ini
akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker butuh
waktu 7 tahun untuk dapat tumbuh dari sebuah sel tunggal menjadi massa yang
cukup besar untuk bias diraba. Invasi sel kanker yang mengenai jaringan yang
peka terhadap sensasi nyeri akan menimbulkan rasa nyeri, seperti periosteum dan
pelksus saraf. Benjolan yang tumbuh dapat pecah dan terjadi ulserasi pada
kanker lanjut.
Pertumbuhan sel terjadi irregular dan bisa menyebar melalui
saluran limfe dan melalui aliran darah. Dari saluran limfe akan sampai di
kelenjer limfe menyebabkan terjadinya pembesaran kelenjer limfe regional.
Disamping itu juga bisa menyebabkan edema limfatik dan kulit bercawak (peau d’
orange). Penyebaran yang terjadi secara hematogen akan menyebabkan
timbulnya metastasis pada jaringan paru, pleura, otak tulang (terutama tulang
tengkorak, vertebredan panggul)
Pada tahap terminal lanjut penderita
umumnya menderita kehilangan progersif lemak tubuh dan badannya menjadi kurus
disertai kelemahan yang sangat, anoreksia dan anemia. Simdrom yang melemahkan
ini dinyatakan sebagai kakeksi kanker.
E. Manifestasi
klinik
Tanda karsinoma kanker payudara
kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor jinak, masa lunak, batas
tegas, mobile,bentuk bulat dan elips. Gejjala karsinoma kadang tak nyeri,
kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting eritema, mengeras,
asimetik, infersi, gejala nyeri tulang, berat badan turun dapat sebagai
petunjuk adanya metastase.
F. Diagnosa
keperawatan
1. Nyeri
berhubungan dengan adanya penekanan masa tumor.
2. Kecemasan
berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
3. Resiko
infeksi berhubungan dengan luka operasi.
4. Kurangnya
pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya
berhubungan dengan kerangnya informasi.
5. Gangguan
intergritas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar