DISUSUN OLEH KELOMPOK 1
KETUA :
ROSALINDA
WAKIL KETUA :
MUFHLI PRATAMA
ANGGOTA : 1. NIRWANA
2. NOVI SUSANA
3. LEO PRAKOSO
4. ERSAN
DOSEN
PEMBIMBING :
1.
Inne
Yelisni, M.Kep
2.
Maya
Fadillah, M.Kes
PROGRAM
STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN
AKADEMIK 2014/2015
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Sistem Informasi Kesehatan
Jika menyebut perkataan sistem kesehatan, ada dua pengertian yang
terkandung didalamnya. Pertama, pengertian sistem. Kedua, pengertian kesehatan.
Pengertian sistem banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang di pandang cukup
penting adalah:
1.
Sistem adalah gabungan dari
elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan
berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu
yang telah ditetapkan (Ryans).
2.
Sistem adalah suatu struktur
konseptual yang terdiri dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekarja
sebagai sutu unit organik untuk mencapai keluaran yang di ingkan secara efektif
dan efisien (jhon Mc Manama).
3.
Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian
yang berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang majemuk, dimana masing-masing
bagian bekerja sama secara bebas dan terkait untuk mencapai sasaran kesatuan
dalam suatu situasi yang majemuk pula.
4.
Sistem adalah suatu kesatuan yang
utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling
mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan.
Jika perhatikan keempat pengertian sistem ini, segeralah terlihat
bahwa pengertian sistem secara umum dapat dibedakan atas dua macam yakni:
1. Sistem sebagai suatu wujud
Suatu sistem disebut sebagai
suatu wujud(entity), apabila bagian-bagian atau elemen-elemen yang terhimpun
dalam sistem tersebut membentuk suatu wujud yang ciri-cirinya dapat
didiskripsikan dengan jelas. Tergantung dari sifat bagian-bagian atau
elemen-elemen yang membentuk sistem maka sistem sebagai suatu wujud dapat
dibedakan atas dua macam:
a.
Sistem sebagai suatu wujud yang
konkrit
Pada bentuk ini, sifat dari
bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk sistem adalah konkrit dalam
arti dapat ditangkap oleh pancaindra. Contohnya adalah suatu mesin yang
bagian-bagia atau elemen-elemennya adalah berbagai unsur suku cadang.
b.sistem sebagai suatu
wujud yang abstrak
pada
berikut ini, sifat dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk sistem
adalah abstrak dalam arti tidak dapat ditangkap oleh panca indra. Contohnya
adalah sistem kebudayaan yang bagian-bagian atau elemen-elemennya adalah
berbagai unsur budaya.
2. sistem sebagai
suatu metoda
Suatu
sistem disebut sebagai suatu metoda (method) apabila bagian-bagian atau
elemen-elemen yang berhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu metoda yang
dapat di pakai sebagai alat dalam melakukan pekerjaan administrasi. Contohnya
adalah sistem pengawasan yang bagian-bagian atau elemen-elemen pembentuknya
adalah berbagai peraturan.
Pemahaman
sistem sebagai suatu metoda berperan besar dalam membantu menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu sistem. Populer dengan sebutan
pendekatan sistem (sistem approach) yang pada akhir-akhir ini banyak di
manfaatkan pada pekerjaan administrasi.
Sedangkan
pengertian kesehatan, sebagaimana yang telah diuraikan banyak pula macamnya.
Sebagai suatu cita-cita,pengertian
yang di anut umumnya yang dirumuskan oleh
WHO (1947) yakni yang
menunjukan pada keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang
tidak terbatas padabebas dari penyakit atau kelemahan saja. Sedangkan sebagai suatu pedoman dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan, pengertian yang dianut umumnya yang dirumuskan oleh
white(1977) yakni yang menunjukan pada keadaan dimana seseorang ketika
diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat
tanda-tanda penyakit atau kelainan.
Penertian
sistem kesehatan adalah gabungan pengertian sistem dengan pengertian kesehatan.
Untuk ini banyak rumusan pernah disusun. Salah satu diantaranya ialah yang
dikemukakan oleh WHO(1984). Sistem
kesehatan adalah kumpulan dari berbagai faktor yang komplek dan saling
berhubungan yang terdapat dealam suatu negar, yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan kesehatan perseoranagn, keluarga, kelompok dan ataupun
masyarakat padasetiap saat yang dibutuhkan.
Untuk
indonesia, pengertian tentang sistem kesehatan yang di kenal dengan nama sistem kesehatan nasional (SKN) telah
ditetapkan melalui SK mentri kesehatan RI No.99a/Men.Kes/SK/III/1982. Sistem keswehatan nasional adalah suatu
tatanan yang mencerminkan upaya bangsa indonesia untuk meningkatkan kemampuan
mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum
seperti yang dimaksud dalam pembukaan undana-undang dasar 1945.
CIRI-CIRI
SISTEM
Sesuatu disebut sebagai sistem, apabila ia
memiliki beberapa ciri pokok sistem. Ciri-ciri pokok yang dimaksud banyak macamnya,
yang jika di sederhanakan dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Elias
M. Awad (1979)
Oleh Elias M. Awad, ciri-ciri sistem dibedakan atas lima macam yakni:
a)
Sistem
bukanlah sesuatu yang berada diruang hampa, melainkan selalu berinteraksi
dengan lingkungan. Tergantung dari pengaruh interaksi dengan lingkungan
tersebut, sestem dapat dibedakan atas dua macam. Pertama, bersifat terbuka,
apabila interaksi dengan lingkungan, mempengaruhi sistem. Kedua, bersifat
tertutup, apabila interaksi degan lingkungan, tidak mempengaruhi sistem.
b)
Pada
sistem yang bersipat terbuka, berbagai pengaruh yang diterima dari lingkungan yang dimanfaatkan oleh sistem
yang lebih menyempurnakan sistem. Pemanfaatan yang seperti ini memang
dimungkinkan, karena didalam sistem terdapat mekanisme penyesuaian diri, yang
antara lain karena adanya unsur umpan balik (feed back).
c)
Sistem
mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri, yang antara lain juga
disebabkan karena di dalam sistem terdapat unsur umpan balik (feed back).
d)
Sistem
terbentuk dari dua atau lebih subsistem, dan setiap subsistem terdiri dari dua
atau lebih subsistem lain yang lebih kecil, demikian seterusnya.
e)
Antara
satu subsistem dengan subsistem lainnya terdapat hubungan yang saling
tergantung dan mempengaruhi. keluaran suatu susistem misalnya, menjadi masukan
bagi subsistem lain yang terdapat dalam sistem.
f)
Sistem
mempunyai tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Pada dasarnya tercapainya
tujuan atau sasaran ini adalah sebagai hasil kerja sama dari berbagai subsistem
yang terdapat dalam sistem.
2.
A
Shode dan Voich Jr(1974)
Oleh
Shode dan Voich, ciri-ciri sistem
dibedakan atas enam macam yakni:
a)
Sistem
mempunyai tujuan dan karena itu semua perilaku yang ada pada sistem pada
dasarnya bermaksud mencapai tujuan tersebut (purposive behavior).
b)
Sistem
sekalipun terdiri dari berbagai bagian atau elemen, tetapi secara keseluruhan
merupakan suatu yang bulat dan utuh (wholism)
jauh melebihi kumpulan bagiam atau elrmen tersebut.
c)
Berbagai
bagian atau elemen yang terdapat dalam
sistem saling terkait, berhubungan serta berinteraksi.
d)
Sistem
bersipat terbuka dan selalu berinteraksi
dengan sistem lain yang lebih luas, yang biasanya disebut dengan
lingkungan.
e)
Sistem
mempunyai kemampuan transformasi, artinya mampu mengubah sesuatu menjadi
sesuatu yang lain. Dengan perkataan lain, sistem mampu mengubah masukan menjadi
keluaran.
f)
Sistem
mempunyai mekanisme pengendalian, baik dalam rangka menyatukan berbagai bagian
atau elemen, atau dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran.
Jika
diperhatikan kedua pendapat tentang ciri-ciri sistem yang seperti ini,
segeralah mudah dipahami bahwa uraian yang di sampaikan pada dasarnya tidak
banyak berbeda. Kedua uraian tentang ciri-ciri sistem tersebut, jika
disederhanakan dapat dibedakan atas empat macam saja:
1)
Dalam
sistem terdapat bagian atau elemen yang satu sama lain saling berhubungan dan
mempengaruhi yang kesemuanya membentuk satu kesatuan, dalam arti semuanya
berfungsi untuk mencapai tujuan yang sama yang telah ditetapkan.
2)
Fungsi
yang diperankan oleh masing-masing bagian atau elemen yang membentuk satu
kesatuan tersebut adalah dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran yang
direncanakan.
3)
Dalam
melaksanakan fungsi tersebut, semuanya bekerjasama bebas namun terkait, dalam
arti terdapat mekanisme pengendalian yang mengarahkannya aagar tetap berfungsi
sebagaiman yang telah direncanakan.
4)
Sekalipun
sistem merupakan satu kesatuan yang terpadu, bukan berarti ia tertutup terhadap
lingkungan.
Jika
ditinjau dari sejarah perkembangan ilmu administrasi, konsep sistem memang
relatif masih baru. Konsep ini muncul sebagai reaksi terhadap teori
administrasi klasik yang terlalu menekankan pentingnya pembagian tugas (job
description) dalam melaksanakan suatu program. Menyadari bahwa suatu organisasi
pada dasarnya di bentuk oleh sekelompok manusia yang saling berinteraksi, maka
munculah teori berhubungan manusia serta teori perilaku yang merupakan dasar
dari teori sistem. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Chester
I. Bernard dan kemudian dikembangkan oleh Ludwig von Bertalanffy. sebagai akibat beberapa kelebihan dari
teori sistem, maka teori ini makin banyak dipergunakan, termasuk dalam bidang
administrasi kesehatan.
UNSUR SISTEM
Jika disederhanakan
dapat dikelompokan dalam enam unsur saja yakni:
1)
Masukan
Masukan (infut) kumpulan bagian atau elemen yang
terdapat dalam sistem dan yang di perlukan untuk dapat befungsinya sistem
tersebut.
2)
Proses
Proses (process) adalah kumpulanbagian atau eleman
yang terdapat dalam sistem dan yang berfungi untuk mengubah masukan menjadi
keluaran yang direncanakan.
3)
Keluaran
Keluaran (outpot) adalah kumpulan bagian atau elemen
yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem.
4)
Umpan
balik
Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau
elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi
sistem tersebut.
5)
Dampak
Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh
keluarga suatu sistem.
6)
Lingkungan
Lingkungan
(environment) adalah dunia diluar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi
mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
BENTUK POKOK SISTEM
KESEHATAN
Bentuk
pokok sistem kesehatan antara satu negara dengan negara lainnya sangat
bervariasi, karena kesemuanya tergantung dari berbagai faktor yang mempengaruhi
sistem kesehatan itu sendiri. Faktor-faktor yang dimaksud banyak macamnya,
beberapa diantaranya yang terpenting ialah:
1.
Peranan unsur
pembentuk sistem kesehatan
Terbentuknya
sistem kesehatan pada dasarnya ditentukan oleh tiga unsur utama yakni:
a)
Pemerintah
Yang dimaksud dengan pemerintah (policy maker)
disini ialah yang bertanggung jawab dalam merumuskan berbagai kebijakan
pemerintah,termasuk kebijakan kesehatan.
b)
Masyarakat
Yang dimaksud masyarakat (healt consumer) disini
ialah mereka yang memanfatkan jasa pelayanan kesehatan.
c)
Penyedia
pelayanan kesehatan
Yang dimaksud dengan penyedia pelayanan kesehatan
(healt provider) disini ialah yang bertanggung jawab secara langsung dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan.
2.
Pemanfaatan
sumber , tata cara dan kesanggupan
Terlepas dari sampai seberapa jauh besarnya peranan
pemerintah atau swasta dalam sistem kesehatan, sebenarnya dalam
menyelenggarakan setiap upaya kesehtan, dimanfaatkan berbagai sumber tata cara
dan kesanggupan yang di miliki.
3.
Unsur
pokok sistem kesehatan
Mengabaikan peranan dari unsur pembentuk sistem
kesehatan dan ataupun pemanfaatn kemajuan ilmu dan teknologi yang di miliki,
sebenarnya suatu sistem kesehatan yang baik harus memenuhi tiga syarat, yakni;
a)
Organisasi
pelayanan
Suatu sistem kesehatan yang baik harus memiliki
kejelasan dalam upaya kesehatannya(organization of serrvices).kejelasan disini
yang dimaksudkan menunjuk kepada jenis, bentuk, jumlah, penyebaran,jenjang
serta hubungan antara satu upaya kesehatan lainnya.
b)
Organisasi
pembiayaan
Suatu sistem kebiasaan yang baik haruslah memiliki
kejelasan dalam pengorganisasian pembiayaan kesehatannya (organization of finances).kejelasan yang dimaksudkan disini
menunjuk pada jumlah, penyebaran, pemanfaatan serta mekanisme pembiayaan upaya
kesehatan yang berlaku.
c)
Mutu
pelayanan dan kesehatan
Syarat terakhir yang harus di penuhi oleh suatu
sistem kesehatan yang baik ialah terjaminnya mutu pelayanan dan pembiayaan
kesehatan (quality of services and finances). Mutu yang dimaksud disini ialah
disatu pihak, yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap
kesehatan, dan pihak lain yang sesuai pula dengan situasi dan kondisi sosial
dan ekonomi masyarakat.
4.
Subsistem
dalam sistem kesehatan
Karena mutu pelayanan dalam dasarnya termasuk dalam
organisasi pelayanan dan mutu pembiayaan termasuk pula dalam organisasi
pembiayaan dan masing-masing dapat berdiri sendiri,maka dalam praktek
sehari-hari sistem kesehatan sering dibedakan atas dua subsistem saja, yakni;
a)
Subsistem
pelayanan kesehatan
Adapun yang dimaksud dengan subsistem pelayanan
kesehatan disini ialah yang menunjuk kepada kesatuan yang utuh dan terpadu dari
berbagai upaya kesehatan yang diselenggarakan dalam satu negara.
b)
Subsistem
pembiayaan kesehatan
Adapun
yang dimaksud dengan subsistem pembiayaan kesehatan disini ialah yang menunjuk
kepada kesatuan yang utuh dan terpadu dari pembiayaan upaya kesehatan yang
berlaku dalam suatu negara.
Tujuan Sistim Informasi Kesehatan
Tujuan dari dikembangkannya sistim informasi kesehatan adalah:
1.
Sistim informasi kesehatan (SIK) merupakan
subsistem dari Sistim Kesehatan Nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan
informasi untuk pengambilan keputusan di setiap jenjang adminisratif kesehatan
baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat
pelaksana teknis seperti Rumah Sakit ataupun Puskesmas
2.
Dalam bidang kesehatan telah
banyak dikembangkan bentuk-bentuk Sistem Informasi Kesehatan (SIK), dengan
tujuan dikembangkannya berbagai bentuk SIK tersebut adalah agar dapat
mentransformasi data yang tersedia melalui sistem pencatatan rutin maupun non
rutin menjadi sebuah informasi.
IV. Manfaat Sistim Informasi Kesehatan
World Health Organisation (WHO) menilai bahwa investasi
sistem informasi kesehatan mempunyai beberapa manfaat antara lain:
1.
Membantu pengambil keputusan
untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan dan
meningkatkannya
2.
Pemberdayaan individu dan
komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan berbagai perbaikan
kualitas pelayanan kesehatan
Adapun
manfaat adanya sistim informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan
diantaranya:
1.
Memudahkan setiap pasien untuk
melakukan pengobatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan
2.
Memudahkan fasilitas kesehatan
untuk mendaftar setiap pasien yang berobat
3.
Semua kegiatan di fasilitas
kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara terstruktur)
V. Perkembangan
Perkembangan informasi kesehatan di Indonesia telah mengalami tiga
pembagian masa sebagai berikut:
1.
Era manual (sebelum tahun 2005)
2.
Era transisi (tahun 2005 – 2011)
3.
Era komputerisasi (mulai tahun
2012)
Masing-masing era sistim informasi kesehatan memiliki karakteristik yang
berbeda sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi.
Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, pemerintah sedang mengembangkan
aplikasi yang disebut dengan Sistim Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistim
Informasi Kesehatan berbasis Generik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Input pencatatan dan pelaporan
berbasis elektronik (computerized)
2.
Input data hanya dilakukan di
tempat adanya pelayanan kesehatan
3.
Tidak ada duplikasi (hanya
dilakukan satu kali)
4.
Akurat, tepat, hemat sumber daya
(efisien) dan transparan. Terjadi pengurangan beban kerja sehingga petugas
memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat.
Dalam perkembangannya sistim informasi kesehatan dapat dikelompokkan
menjadi dua (berdasarkan pada karakteristik integrasi sistim informasi), yaitu:
1.
Sistem informasi yang mempunyai
derajat integritas internal yang tinggi
1.
Sistim informasi rekam medis elektronik
2.
Sistim informasi manajemen
dokumen
3.
Sistim informasi farmasi
4.
Sistim informasi geografis
5.
Sistim pendukung pengambilan
keputusan kesehatan
6.
Sistim informasi eksekutif
7.
Data warehouse dan datamining
2.
Sistem informasi yang mempunyai
derajat integrasi eksternal yang tinggi
1.
Telemedicine
2.
Internet, intranet, ekstranet
3.
Sistem informasi kesehatan
publik.
1.
Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawatan
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM
Keperawatan antara lain :
a.
Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan mengacu
pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American Nursing
Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada Nursing
Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing
Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes
Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan standar
pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang
disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi keperawatan dengan
mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome Clasification (NOC) dengan
model skoring.
b.
Standart Operating Procedure
(SOP)
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar
tindakan perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP
merupakan aktifitas detail dari NIC.
c.
Discharge Planning
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan
setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem, discharge planning
sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang
selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang.
d.
Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga
penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
e.
Penghitungan angka kredit perawat.
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit,
dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga
perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka kredit sangat
sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan tidak
valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan
dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses
harian, mingguan atau bulanan.
Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input
perawat sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk
pembuatan standar asuhan keperawatan.
f.
Daftar NIC terbanyak
Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing
diagnosa keperawatan yang ada.
g.
Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu
periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini
dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi
perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.
h.
Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman
keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.
i.
Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus
dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara
global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat
di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan keluar
dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk
pembuatan resume perawatan.
j.
Daftar SAK
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based
nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan
keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak
diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen
keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.
k.
Presentasi Kasus On Line
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam
ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat
dilakukan on line ketika pasien masih di rawat
l.
Mengetahui Jasa Perawat
Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat mengetahui jasa
tindakan yang dilakukannya.
m.
Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas
Perawat Manajemen perawatan dapat mengakses langsung
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing
perawat telah melakukan aktifitas keperawatan apa
n.
Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan
yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan
pada masing-masing pasien.
o.
Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang
Rapat
Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN atau
Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah seorang
pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan
evaluasi atau belum
.
2. Hal Yang Disiapkan Dalam Penerapan SIM
Keperawatan
Menurut
Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan SIM Keperawatan
ialah :
a.
Hard Ware
1.
Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing ruang
implementasi, yang terhubung dengan jaringan.
2.
Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah
dibuat..
3.
Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan data-data
saat penglkajian di samping pasien. Dengan menggunakan Note Book diharapkan
pengkajian menjadi valid.
4.
WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan Note Book
dengan jaringan, sehingga tidak mengunakan kabe, tapi dengan wireless.
b. Soft Ware
Program
yang dibuat sesuai dengan kebutuhan perawat.
c. Brain Ware
Pembentukan Mind Set bukan
sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah gagap teknologi, tidak percaya diri
dengan membawa Note Book ke hadapan pasien, merasa repot dan lain-lain akan
menjadi faktor penentu yang cukup signifikan bagi keberhasilan penerapan SIM
Keperawatan.
d. Skill
Ketrampilan perawat
juga merupakan factor penting yang tidak bisa diabaikan, mengingat standar yang
dipakai adalah standar internasional. Bahasa label dalam NIC adalah sesuatu
yang baru, belum popular disamping membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Sistem :
Sekumpulan
komponen yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan
Sistem
Informasi
:
Sekumpulan komponen
yang bekerja sama untuk menghasilkan suatu informasi fakta (data)
Sistem Informasi Kesehatan
Sekumpulan komponen
yang bekerja sama menghasilkan informasi (fakta/data) untuk mencapai tujuan
yaitu meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan
Adapun landasan hukum
tentang sistem kesehatan yang di kenal dengan nama sistem kesehatan nasional (SKN) telah ditetapkan melalui SK mentri
kesehatan RI No.99a/Men.Kes/SK/III/1982
SARAN
Profesi
keperawatan perlu mengembangkan system informasi dan pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan
system informasi manajemen kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, azrul.1996.pengantar
administrasi kesehatan;jakarta: binarupa aksara
Nursalam.2001. proses
dokumentasi keperawatan. Surabaya: salemba medika
Swanburg, russel. 2000. Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan: jakarta: EGC
Tim. 2009. Dianosa
keperawatan. Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar