PROPOSAL PROGRAM PANGAN SEHAT
PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SARAPAN DENGAN STATUS GIZI DAN INDEKS
PRESTASI
DISUSUN
OLEH:
1.
ROSALINDA
(200.14.008)
2.
DESI
RATNA SARI (200.14.011)
3.
JUMITA
SEPTI FEBRIANI (200.14.032)
4.
NURUL
HUDA (200.14.043)
5.
INTAN
PERMATA SARI (200.14.013)
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PALEMBANG
Surat
Pengajuan
Palembang
8 Oktober 2015
Perihal : Surat Pengajuaan nama-nama anggota
Kepada
Yth.
Ketua
Stikes Muhammadiyah Palembang.
Di-
Tempat
Assalamualaikum
Wr.Wb
Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan petunjuk dan hidayahnya terhadap aktivitas keseharian kita, Amin.
Sehubungan dengan adanya
pemberitahuan tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Dikti, kami Mahasiswa
Program Studi Diploma III Keperawatan (D3 Keperawatan) yang merupakan anggota
Himpunan Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan (D3 Keperawatan) yang
beranggotakan:
Ketua
TIM
Nama : Rosalinda
NIM : 200-14-008
Program
Studi : Diploma III
Keperawatan
Semester
/ Tingkat : III / 2
Alamat : Indralaya
Selatan
No
Handphone : 0857-8854-9074
Anggota
Nama : Desi Ratna Sari
NIM : 200-14-011
Program
Studi : Diploma III
Keperawatan
Semester
/ Tingkat : III / 2
Alamat : Cinta
Kasih
No
Handphone : 0821-8661-6592
Nama : Jumita Septi
Febriani
NIM : 200-14-022
Program
Studi : Diploma III
Keperawatan
Semester
/ Tingkat : III / 2
Alamat : Muara Enim
No
Handphone : 0853-6734-4345
Nama : Nurul Huda
NIM : 200-14-043
Program
Studi : Diploma III
Keperawatan
Semester
/ Tingkat : III / 2
Alamat : Jl. Pintu
Besi rt.23 no.53 plaju ilir
No
Handphone : 0899-9988-796
Nama : Intan Permatasari
NIM : 200-14-013
Program
Studi : Diploma III
Keperawatan
Semester
/ Tingkat : III / 2
Alamat : Lr. Slamet
plaju ilir
No
Handphone : 0819-9510-135
A. LATAR
BELAKANG
Keberhasilan
pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh
ketersedian sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki
fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima, serta cerdas. Bukti
empiris menunjukkan bahwa hal ini sangat ditentukan oleh status gizi yang baik,
dan status gizi yang baik ditentukan
oleh jumlah asupan pangan yang dikonsumsi.
Menurut Khomsan
(2010), Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dicirikan oleh tumbuh
kembang anak yang baik, sehingga terbentuk generasi yang sehat dan cerdas baik
secara intelegensia maupun emosi dan spritualnya. Ini semua tidak terlepas dari
peran gizi yang sejauh ini diyakini berkontribusi penting untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Banyak faktor yang
menentukan kualitas SDM karena dimensinya begitu kompleks. Salah satunya yang
cukup mendasar adalah faktor gizi masyarakat sebagai cerminan dari keadaan gizi
individu. Kemiskinan merupakan masalah utama yang bertanggung jawab terhadap
munculnya masalah gizi di Indonesia, meskipun faktor lain juga turut berperan,
seperti pengetahuan, budaya dan kebiasaan makan, dan lain-lain. Hal ini menjadi
lebih buruk dengan rendahnya pengetahuan gizi dan minimnya usaha dalam
menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari (Suhardjo, 2003).
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab,
“gizzah”, yang artinya zat makanan sehat. Untuk jadi sehat, setiap orang
mempunyai kebutuhan gizi yang berbeda-beda tergantung pada usia dan kondisi
tubuhnya. Jadi, anak balita berbeda kebutuhan gizinya dengan anak usia 7 sampai
9 tahun. Dan orang yang kurus tidak sama kebutuhan gizinya dengan orang yang
gemuk.
Seseorang perlu makan untuk menjaga agar
tubuhnya tetap melakukan segala proses fisiologis. Makanan berfungsi untuk
menjamin kelangsungan hidup karena ada yang berfungsi sebagai sumber tenaga,
pembangun, dan pelindung atau pengatur segala proses.
Bila orang salah dalam mengkonsumsi
makanan dapat menimbulkan dampak yang tidak baik. Makanan yang dimakan
sehari-hari hendaknya merupakan makanan seimbang, terdiri atas bahan-bahan
makanan yang tersusun secara seimbang baik kualitas maupun kuantitas untuk
memenuhi syarat hidup sehat.
Saat ini diperkirakan sekitar 50%
penduduk indonesia atau lebih dari 100 juta jiwa mengalami beraneka masalah
kekurangan gizi, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Masalah gizi kurang sering
luput dari pengelihatan atau pengamatan biasa dan sering kali tidak cepat
ditanggulangi, padahal dapat memunculkan masalah besar. Selain gizi kurang,
secara bersamaan Indonesia juga mulai menghadapi masalah gizi lebih dengan
kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dengan kata lain,
saat ini Indonesia tengah menghadapi masalah gizi ganda. Secara perlahan
kekurangan gizi akan berdampak pada tingginya angka kematian ibu, dan balita
serta rendahnya umur harapan hidup. Selain itu, dampak kekurangan gizi terlihat
juga pada rendahnya partisipasi sekolah, rendahnya pendidikan, serta lambatnya
pertumbuhan ekonomi.
Kesehatan
bagi anak sekolah tidak terlepas dari pengertian kesehatan pada umumnya.
Kesehatan disini meliputi kesehatan badan, rohani dan sosial, bukan hanya
sekedar bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Pada anak yang sehat akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan wajar, yaitu sesuai
standar pertumbuhan fisik anak pada umumnya dan memiliki kemampuan sesuai
standar kemampuan anak seusianya. Gizi untuk anak sekolah
sangat mempengaruhi intake makanan seperti: orang tua/ anggota keluarga lain,
pendidikan orang tua/ keluarga lain, sosial ekonomi keluarga, lingkungan
makanan, menyerahkan pilihan kepada anak, dan pengaruh iklan.
Pertumbuhan anak pada tahun ketiga
begitu cepat dan berangsur-angsur menurun sehingga pada periode prasekolah dan
masa sekolah kurva percepatan pertumbuhan akan membentuk kurva yang hampir
datar. Sedang pada masa remaja terjadi percepatan pertumbuhan kedua untuk
kemudian berhenti sama sekali, yaitu bertepatan dengan mulainya kematangan
sosial.
Menurut tim kami yang dimaksud dengan
makanan ialah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi atau
unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh,yang
berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Segala sesuatu yang dipakai atau yang
dipergunakan oleh manusia supaya untuk melangsungkan kehidupannya. Zat makanan
yang diperlukan oleh tubuh manusia meliputi karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral dan air. Berkaitan
dengan gizi makanan, disini kami tertarik mengangkat tema hubungan pengetahuan,
sikap, perilaku sarapan, pengolahan bahan makanan dengan status gizi dan indeks
prestasi.
Keadaan status gizi dan
kemampuan dalam menerima pelajaran (indeks prestasi) merupakan gambaran apa
yang dikonsumsi anak sekolah dalam jangka waktu yang lama, dapat berupa gizi
kurang maupun lebih. Peranan zat-zat gizi seperti energi, protein, maupun zat
gizi lainnya khusunya zat besi, dalam metabolisme tubuh berperan pada proses
berpikir atau proses penalaran serta daya konsentrasi dan sangat berkaitan erat
dengan efisiensi belajar (Karyadi, 1996).
Berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2010), siswa SD dan
SMP, 35 - 50 persen siswa tidak sarapan sebelum sekolah. Selain itu, secara
nasional prevalensi anak pendek (kerdil) dengan usia 6-18 tahun masih tinggi,
yakni di atas 3%. Prevalensi anak pendek juga mencerminkan adanya riwayat
kurang gizi, yang bisa mengancam masa depan mereka. Sementara itu, 44,6% anak
sekolah yang sarapan memiliki kualitas gizi sarapan dengan kualitas rendah.
A. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
dikemukan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian : “Bagaimana
hubungan pengetahuan, sikap, perilaku sarapan dengan status gizi dan indeks prestasi
anak Sekolah Dasar Negeri 03 Indralaya Selatan serta bagaimana pengolahan bahan
makanan yang benar pada masyarakat Sukaraja Baru?
B. Tujuan
Penelitian
1. Tujuan
Umum
Kegiatan
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan, sikap, perilaku sarapan dengan status gizi dan indeks prestasi anak
Sekolah Dasar Negeri 03 Indralaya Selatan serta hubungan pengolahan bahan
makanan dengan status gizi pada masyarakat Sukaraja Baru.
2. Tujuan
Khusus
a. Untuk
mengetahui hubungan pengetahuan tentang sarapan dengan perilaku tentang sarapan
anak SDN 03 Indralaya Selatan.
b. Untuk
mengetahui hubungan sikap tentang sarapan dengan perilaku tentang sarapan anak SDN
03 Indralaya Selatan .
c. Untuk
mengetahui hubungan perilaku tentang sarapan dengan status gizi anak SDN 03 Indralaya Selatan.
d. Untuk
mengetahui hubungan perilaku tentang sarapan dengan indeks prestasi anak SDN 03 Indralaya Selatan.
e. Untuk
mengetahui hubungan pengolahan bahan makanan dengan status gizi pada masyarakat
Sukaraja Baru.
C.
INDIKATOR
KEBERHASILAN PROGRAM
a. Mahasiswa yang terlibat 4 orang mahasiswa
b. Sarapan pagi menjadi hal penting karena berkontribusi
± ¼ dari AKG
c. Membantu siswa memperbaiki kebiasaan makan
d. Membantu
masyarakat tentang pengolahan bahan makanan yang benar.
D.
LUARAN
YANG DIHARAPKAN
a. Publikasi ilmiah mengenai keberhasilan program.
b. Kesediaan masyarakat untuk menerima
program pangan
sehat yang akan berujung pada tercapainya ketahanan gizi yang dikerjakan
secara bersama.
c. Meningkatkan pentingnya kesehatan.
E.
MANFAAT
PROGRAM
a. Meningkatkan status kesehatan
secara keseluruhan melalui pemenuhan gizi yang optimal.
b. Membantu masyarakat ikut tergabung dalam kelompok pangan
sehat untuk meningkatkan
perkembangan ekonomi masyarakat Sukaraja.
c. Menjadikan masyarakat Sukaraja sebagai salah satu penyedia pangan
sehat dan bermutu di
kecamatan Indralaya selatan.
d. Memenuhi kebutuhan gizi ¼ pada saat sarapan pagi bagi siswa.
e. Membantu
masyarakat mengolah bahan makanan yang benar untuk memenuhi kebutuhan status
gizi.
F.
GAMBARAN
UMUM SISWA
DAN MASYARAKAT SASARAN
Dari survei awal yang telah kami lakukan, SDN 03
Indralaya Selatan yang terletak di daerah Indralaya di jalan pulau pendidikan
kecamatan indralaya selatan kabupaten Ogan Ilir provinsi Sumatra Selatan. Siswa
dan staf pengajar serta administrasi mayoritas beragama islam.
Dari data yang kami dapat di
lapangan menunjukkan bahwa para siswa di SDN 03 Indralaya Selatan kurangnya
nutrisi pada anak di sebabkan kurangnya perhatian dari orangtua karena
kesibukan bekerja sehingga sebagian siswa melupakan pentingny sarapan pagi
sehingga menurunkan daya konsentrasi, malas dan menyebabkan menurunnya indeks
prestasi siswa.
Dari survei yang kami dapat
terlihat bahwa masyarakat di daerah Sukaraja adalah mayoritas petani dengan
hasil pangan sayur-sayuran, buah-buahan dll dengan pendapatan tidak menentu di
setiap bulannya.
Kemiskinan dan tempat
tinggal yang buruk berakibat pada kesejahteraan fisik dan emosional ibu dan ini
pada gilirannya akan memengaruhi pilihan makanan yang dibuatnya untuk
anak-anaknya. Umumnya buruh tani yang sedang berkembang menderita akibat
rendahnya produksi pertanian, apalagi mereka tidak mempunyai lahan tempat
mengusahakan pangan mereka sendiri. Hal ini merupakan sebab mengapa mereka dan
keluarganya lebih sering terkena kurang gizi dari pada keluarga yang memiliki
lahan.
Dari segi keluarga siswa
semuanya tinggal bersama keluarga namun masih banyak keluarga yang melupakan
sarapan pagi karena, kurangnya pengetahuan akan manfaat sarapan pagi serta
faktor ekonomi keluarga.
Dari segi masyarakat
penduduk mayoritas petani. Dengan hasil pangan dari lahan dan yang tidak
memiliki lahan.
Dari segi lingkungan SDN 03
Indralaya Selatan tergolong bersih dan asri.
A.
METODE
PELAKSANAAN
a. Pengkajian dan pengumpulan data : wawancara, observasi
dan
penyuluhan dengan siswa mengenai
pentingnya sarapan pagi terhadap
kesehatan serta cara pemenuhan gizi siswa untuk meningkatkan
indeks prestasi siswa.
b. Analisa data dan study dokumentasi indikator siswa
sehat serta tercukupnya gizi siswa.
c. Penyusunan program :
1) Penandatanganan surat persetujuan dengan STIKes
Muhammadiyah Palembang.
2) Penyuluhan
dengan masyarakat terkait cara pengolahan bahan makanan agar terpenuhinya
status gizi.
3) Pemilihan lokasi yang tepat sebagai tempat pelaksanaan penyuluhan
dengan masyarakat dan anak sekolah.
4) Mendukung
asupan nutrisi anak-anak pada keluarga yang berpendapatan rendah seperti
pemberian susu gratis disekolah untuk anak-anak yang masih muda dan susu
bersubsidi untuk yang lain,dan makan gratis disekolah.
5) Penandatanganan surat keterangan sebagai kader pangan sehat dengan pihak institusi Pembina, dan pemerintah
setempat.
6) Pengolahan
bahan makanan secara baik dan benar
7) Pelaksanaan program usaha kecil bersama PANGAN
SEHAT sekaligus monitoring proses
perkembangan usaha yang terkait.
8) Proses perkembangan usaha
9) Proses bagi hasil
10) Pelaporan
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
||||||||
10
|
11
|
12
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1
|
Sosialisasi
program
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pengajuan
dan penerimaan proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Seleksi
proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pengumuman
hasil seleksi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Workshop dan penandatanganan
kontrak
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Perbaikan
proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Pelaksanaan
kegiatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Monev
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Lokakarya hasil
di PT
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Laporan dan publikasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
J. RANCANGAN BIAYA
Tabel
2. Rancangan Biaya
No
|
Komponen Biaya
|
Satuan
|
Harga
|
Jumlah (Rupiah)
|
||
1
|
Peralatan Penunjang
|
|||||
|
Kotak snack
|
250 unit
|
4.000
|
1.000.000
|
||
|
Susu
|
300 unit
|
8.000
|
2.400.000
|
||
|
Roti
|
300 unit
|
10.000
|
3.000.000
|
||
Buku gizi
|
250 unit
|
45.000
|
11.250.000
|
|||
Total
|
Rp. 17.650.000
|
|||||
Biaya Habis Pakai
|
|
|
||||
|
Banner
|
1 buah
|
150.000
|
150.000
|
||
|
Tali rapiah
|
5 gulung
|
10.000
|
50.000
|
||
|
Total
|
|
|
Rp. 200.000
|
||
4
|
Transfortasi, Konsumsi dan
dokumentasi
|
|
|
|
||
|
Transfortasi
|
8 kali kunjngan
|
150.000
|
1.200.000
|
||
|
Konsumsi
|
8 kali kunjngan
|
200.000
|
1.600.000
|
||
|
dokumentasi
|
8 kali kunjngan
|
25.000
|
200.000
|
||
|
Total
|
|
|
Rp. 3.000.000
|
||
|
TOTAL BIAYA
|
|
|
Rp. 20.850.000
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar